Cari Blog Ini

Sabtu, 30 Juli 2011

NIA DANIATY – (1982) Malam Pertama


•                     Link download telah diperbaiki lagi pada 12 Jan 2013

ANGGUN C. SASMI - (2008) Elevation


ANGGUN C. SASMI - (2008) Elevation
    Elevation adalah album studio internasional keempat karya Anggun. Album ini dirilis di akhir tahun 2008. Album ini terasa sangat berbeda dengan album-album Anggun sebelumnya yang didominasi nuansa World Music dan etnik. Hampir seluruh track di album ini berupa lagu-lagu up-beat berwarna urban, hip hop, R&B, dance, dan rap yang radio friendly dan easy-listening. Album keempat Anggun ini terasa begitu "Amerika", berbeda dengan album-album terdahulunya yang cenderung mewakili kultur Eropa. Ini merupakan bentuk kompromi Anggun untuk bisa menembus ketatnya pasar musik Amerika Serikat. Di album ini, Anggun berkolaborasi dengan Tefa & Masta, produser musik urban asal Amerika Serikat yang dikenal bertangan dingin. Anggun juga menggandeng Pras Michel, salah satu personel The Fugees dan DJ Laurent Wolf untuk berkolaborasi dalam beberapa lagu

  1. A Change
  2. Jadi Milikmu (Crazy)
  3. Sebelum Berhenti (Seize The Moment)
  4. Berganti Hati No Song
  5. My Man - Anggun  Feat Pras Michael
  6. Stronger  Feat. Big Ali
  7. Give It To Love
  8. Hide And Run
  9. Divine
  10. Is It A Sign
  11. Eden In Her Eyes
  12. World
  13. Crazy (feat Laurent Wolf Radio Edit)
  14. Shine (TV Song) (Bonus Track)
  15. No Stres - Anggun Feat Laurent Wolf
Arsip Album Anggun C, Sasmi yang lain : 
Ke Anggun C. Sasmi - (1990) Tua-tua Keladi
Ke Anggun C. Sasmi - (2000) Chrysalis
Ke Anggun C. Sasmi - (1989) Laba-laba 
Ke Anggun C. Sasmi - (1993) Lah.. !!!
Ke Anggun C. Sasmi - (2005) Luminescence

    Jumat, 29 Juli 2011

    IWAN FALS - (1983) Barang Antik


    IWAN FALS - (1983) Barang Antik

    Side : A
    1. Barang Antik
    2. Kumenanti Seorang Kekasih
    3. Sunatan Masal
    4. Jangan Bicara
    5. Asmara & Pancaroba


    Side : B
    1. Tante Lisa
    2. Salah Siapa
    3. Nyanyianmu
    4. Jalan Panjang Yang Berliku
    5. Neraka Yang Asyik
    ========================================================================
     Album Iwan Fals yang lain :

    RHOMA IRAMA - (1975) Vol. 03 Rupiah

    RHOMA IRAMA - (1975) Vol. 03 Rupiah

    RIA ANGELINA - (1985) Vol 02 Elegi Rindu-ku

    # Link download dibenahi pada 26 Desember 2013

    IWAN FALS - (2002) Suara Hati


     IWAN FALS - (2002) Suara Hati
     Album Iwan Fals yang lain :

    AL-MUQTASHIDA– (2006) Murodi (Harapanku) Banjar Marawis


    •          Link download telah diperbaiki pada 30 Nov 2012

    Rabu, 27 Juli 2011

    ABDULLAH FAQIH :"Islam Bukan Agama Keturunan"

     May 8th, 2011 | Author: Arek Lantany , Klik : 0

    Syeikh Abdullah Faqih
    Oleh : KH. Abdulloh Faqih

      Mari kita semua bersyukur kepada Allah swt karena kita dijadikan seorang muslim. Sebesar-besarnya nikmat adalah nikmat iman dan Islam. Seyogyanya kita tidak memiliki perasaan bahwa sudah sepatutnya kita jadi orang islam, karena bapak ibu kita dan kakek nenek kita juga orang Islam. Sehingga kita menganggap bahwa seolah-olah Islam itu hanya karena faktor keturunan, sebagaimana kita merasa menjadi bangsa Indonesia karena bapak ibu kita orang Indonesia, dan tidak mengerti bahwa menjadi orang Islam adalah anugerah Allah, karena petunjuk Allah terhadap agama yang benar.

    فمن يرد الله ان يهديه يشرح صدره للإسلام

    “Barang siapa yang dikehendaki dan dipilih oleh Allah untuk mendapat petunjuk-Nya, maka Allah akan melapangkan dadanya untuk (memeluk) Islam”.

    (QS. Al-An’am;125)



    انّ الدّين عند الله الإسلام


    “Sesungguhnya agama yang benar menurut Allah adalah Islam”

    (QS. Ali Imran ayat 19)

    ومن يبتغ غيرالإسلام دينا فلن يقبل منه وهو فى الاخرة من الخاسرين

    “Barang siapa yang memilih agama selain Islam niscaya tidak akan diterima, diakhirat ia akan merasa rugi”

    (QS. Ali Imran ayat 85)

      Oleh karenanya, marilah kita bersyukur atas nikmat Islam tersebut dengan ucapan Alhamdulillah. Juga bersyukur dalam hati, yakni dengan merasa senang dan bangga menjadi orang Islam. Begitu pula syukur melalui anggota badan, dengan cara menjalankan syariat Islam secara sempurna, yakni menjalankan perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Itulah yang dinamakan takwa. Rasa syukur itu bisa pula diwujudkan dalam bentuk perjuangan, agar agama Islam senantiasa berkembang dan bisa diwaris oleh anak cucu kita. Jika kita menyukuri nikmat Islam yang telah diberikan tersebut, Insyaallah Islam akan tetap menjadi agama kita sampai kelak menghadap kepada Allah. Karena syukur bisa diibaratkan dengan tali, ia bisa digunakan untuk mengikat nikmat yang sudah diterima, juga untuk menangkap (menghasilkan) nikmat yang belum diterima.
      Selain bersyukur kita juga harus merasa khawatir, jangan sampai nikmat Islam itu lepas dari genggaman kita. Seorang yang menjalani Islam selama hidupnya sama artinya tidak Islam ketika di akhir hayatnya mati menetapi su’ul khotimah. Oleh sebab itu, kita harus menghindari hal-hal yang menyebabkan su’ul khotimah seperti menyepelekan urusan shalat, berbuat lalai sehingga bisa kehilangan waktu shalat.
    Kemudian, amalan yang bisa dilakukan untuk menggapai khusnul khotimah antara lain: membaca ayat kursi sehabis shalat, dan memperbanyak bacaan Laa Ilaaha Illa Allah. Sebagaimana ada ungkapan, bahwa seseorang biasanya akan meninggal dengan menetapi apa yang biasa ia lakukan semasa hidupnya. Rasulullah juga bersabda, yang artinya: “Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah Laa Ilaaha Illa Allah maka akan masuk surga. Karena sudah nyata menjadi orang Islam”. Kata Sayyidina Ali: “Sempurna-sempurnanya nikmat adalah mati dalam keadaan Islam.
      Diriwayatkan oleh Imam Turmudzi, Rasulallah bersabda, “Ingatlah bahwa sesungguhnya anak cucu bani adam dijadikan Allah bermacam-macam tingkatan atau golongan. Ada yang lahir sebagai mukmin muslim sebab bapak ibunya mukmin, lalu hidupnya tetap mukmin sampai mati. Ada yang lahir kafir dan mati dalam keadaan kafir. Ada pula yang lahir mukmin tapi matinya kafir, wal ‘iyadlu billah. Ada yang lahir kafir, hidup kafir tapi matinya mukmin (khusnul khotimah). Wallahu a’lam bisshawab.

    Sumber : http : http://langitan.net/ => Kakilangit, edisi-42, Ponpes Langitan Tuban Jatim
    NB: Ada Yg berpendapat bahwa Pangeran Diponegoro bernama Sultan Hamid Diponegoro Bin Yahya (Marga Min Yahya)

    Biografi Pangeran Diponegoro

       

    Biografi Lengkap Pangeran Diponegoro
    ====================================
       Menulis biografi lengkap seorang tokoh besar yang sudah meninggal ratusan tahun lalu mungkin tak semudah menulis biografi (pesanan) seorang penguasa/pengusaha yang masih hidup. The Power of Prophecy (Kekuatan Nujum) menyuguhkan biografi lengkap Pangeran Diponegoro (1785-1855), seorang Muslim yang saleh, tetapi tetap dipengaruhi kosmologi Jawa, yang mengobarkan ”perang suci” melawan Belanda (1825-1830).
      Buku ini adalah sebuah studi yang mendalam mengenai riwayat hidup Pangeran Diponegoro (PD), bangsawan Keraton Yogyakarta, penentang paling gigih aneksasi Belanda terhadap tanah Jawa. Ia melukiskan detail kehidupan PD dalam turbulensi politik pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 ketika kekuatan penuh kolonialisme Eropa memukul Indonesia, menghancurkan orde lama Jawa untuk selamanya, serta mendorong kekuatan kembar Islam dan identitas nasional Jawa ke dalam konfrontasi frontal melawan Belanda.
      Dalam konfrontasi itu, yang dikenal sebagai Perang Jawa (atau ”Perang Diponegoro”), PD kalah dan akhirnya dibuang—fase yang menandai dimulainya periode kolonisasi modern Belanda di Indonesia yang berakhir dengan kedatangan Jepang pada tahun 1942. Buku ini membahas konteks kesejarahan Perang Jawa serta seluruh ”aktor” yang terlibat di dalamnya, dengan PD sebagai ”protagonis”-nya.
    Tebal buku ini mencapai hampir 1.000 halaman, terdiri dari 12 bab yang diperkaya dengan 84 ilustrasi plus 11 peta, 2.260 catatan kaki yang sarat rujukan arsip dan sumber pertama, dan 16 lampiran yang membantu pembaca memahami posisi genealogis PD serta konteks sosial, politik, dan historis yang melahirkan, membesarkan, dan menentukan jalan hidupnya.
       ”Tulang punggung” (backbone) buku ini adalah otobiografi PD sendiri, naskah Babad Dipanagara (beraksara Pégon) yang ditulisnya di Manado. Penulis juga menggunakan banyak sumber pribumi lainnya serta catatan-catatan Belanda dan Inggris, khususnya kumpulan arsip kolonial yang berasal dari Karesidenan Surakarta dan Yogyakarta yang sekarang tersimpan di Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta.
       Peter Carey, yang mengaku mulai terpesona oleh figur PD sejak tahun 1969 ketika memulai studinya di Universitas Cornell, juga menapaktilasi dan merekonstruksi seluruh rute yang pernah ditempuh PD sebelum, selama, dan sesudah berlangsungnya Perang Jawa. Bahkan, ia mengaku melakoni beberapa acara ritual-mistis ala Jawa selama melakukan studi lapangan, salah satunya bermalam di Goa Secang, Selarong, Bantul, tempat PD pernah melakukan meditasi.

    Konteks historis Perang Jawa

       Membaca buku yang penyusunannya memakan waktu lebih dari tiga dekade ini, pembaca dibawa menelusuri berbagai sisi personalitas PD serta alasan pribadi dan sosio-politik yang mendorongnya maju menjadi pemimpin Perang Jawa.
    Bab I memaparkan konteks demografi, sosio-ekonomi, dan politik the sounth-central Javanese world tahun 1792-1825, dunia tempat PD dilahirkan dan menjalani masa kanak-kanak dan remajanya. Bab ini juga melukiskan ”kemajuan” sistem administrasi kekuasaan Keraton Yogyakarta dan sistem kemiliteran yang mendukungnya, serta membahas kehidupan kaum tani, sistem perpajakan, birokrasi, dan pengusahaan tanah, yang memengaruhi dinamika sosio-politik masyarakat Jawa pada masa itu.
       Rekonstruksi masa kanak-kanak PD sampai berusia 20-an tahun ketika Daendels menganeksasi Kesultanan Yogyakarta—keputusan yang, langsung atau tidak, telah ikut mendorong PD mengobarkan ”perang suci” melawan ”kafir murtad” Belanda—dibahas dalam tiga bab berikutnya.
    Kelahiran PD di Istana Yogyakarta—nama kecilnya Bendara Radèn Mas Mustahar, lalu menjadi Radèn Antawirya—dengan berbagai mitos yang menyertainya dan lingkungan sosial Desa Tegalreja tempat PD menjalani masa kanak-kanaknya, dilukiskan dalam Bab II. Ayah PD, Hamengku Buwono III, baru berumur 16 tahun lebih sedikit dan ibunya, Radèn Ayu Mengkarawati, baru berusia 15 tahun ketika ia melahirkan PD. Di tubuh PD mengalir seperempat darah Madura karena nenek buyutnya, Ratu Kedathon (ibu Hamengku Buwono II), adalah keturunan Pangèran Cakraningrat II yang berdarah Madura.
       Masa remaja PD dan inisiasi yang dijalaninya sehingga menjadi seorang dewasa yang terjadi pada tahun 1803-1805 digambarkan dalam Bab III. Carey melukiskan penampilan fisik, tabiat, dan kapabilitas intelektual PD, proses pendidikan yang dilaluinya, minatnya pada sastra dan ilmu keislaman, serta hubungannya dengan orang Eropa. Pada tahun 1804, dalam usia 19 tahun, PD menikah untuk pertama kali dengan Radèn Ayu Madubrangta, putri Kiyai Gedhé Dhadhapan, kepala pathok negeri Dhadhapan, Distrik Sleman.
    Bab IV mendeskripsikan ziarah lelana PD ke tempat tirakatnya di pantai selatan dan ”pertemuannya” dengan Ratu Kidul di Gua Langsé. Di sanalah ia mendengar suara Sunan Kalijaga, konon, yang mengingatkannya akan datang bencana menghancurkan Kesultanan Yogyakarta yang menandai kejatuhan Tanah Jawa. PD juga menerima sinyal-sinyal mistis menyangkut peran historis yang akan dilakoninya pada masa depan. Ziarah PD selesai akhir tahun 1805 dan ia kembali ke Tegalreja.
       Dua bab berikutnya melukiskan penaklukan Belanda terhadap Jawa Tengah yang sinyalnya telah diterima PD dalam ziarahnya. Proses penaklukan ini, yang dipimpin Gubernur Jenderal HW Daendels, diuraikan secara rinci dalam Bab V. Aneksasi terhadap Kesultanan Yogyakarta menyebabkan timbulnya gerakan anti-Belanda di kalangan bangsawan dan golongan ulama. Pada tahun 1809 meletus pemberontakan yang dipimpin Radèn Rongga Prawiradirja III. Bab VI membahas latar belakang pemberontakan ini dan dampak politisnya. Radèn Rongga tewas di Sekaran, di tepian Sungai Sala, 17 Desember 1810.
       Bab VII melukiskan aksi ”pencabulan” (rape) yang dilakukan Inggris terhadap Kesultanan Yogyakarta menyusul kolapsnya Pemerintahan Franco-Dutch di Jawa. Yogya jatuh ke tangan Inggris pada 20 Juni 1812. Proses konsolidasi kekuasaan Inggris di Jawa, yang juga cukup menyengsarakan rakyat walau hanya berlangsung singkat (5 tahun), beserta dampak sosio-politiknya diuraikan dalam Bab VIII (hal 345-430).
    Bab IX menggambarkan dinamika sosio-politik the sounth-central Java setelah kepergian Inggris pada tahun 1816. Carey memberi judul bab ini ”Binding on the iron yoke” untuk melukiskan berbagai kebijakan baru Belanda di bidang sosial, politik, dan ekonomi sampai 1822 yang makin memiskinkan rakyat. Konflik internal di kalangan bangsawan Yogyakarta akibat aneksasi Belanda semakin meruncing, salah satu faktor yang memicu timbulnya Perang Jawa (Bab X, hal 505-603). PD dan para pengikutnya yang menentang pendudukan Belanda atas Yogyakarta menyingkir ke Tegalreja. Seiring dengan itu muncul tanda-tanda ramalan Jayabaya tentang akan datangnya Ratu Adil, antara lain meletusnya Gunung Merapi pada Desember 1822.
       Tegalreja, basis pasukan PD, diserang Belanda dan kolaborator lokalnya pada 20 Juli 1825. Mereka gagal menangkap PD yang dengan pasukannya sudah lebih dulu mundur ke Selarong. Penyerangan itu menandai dimulainya Perang Jawa. Jalannya peperangan itu (1825-1830), cara-cara pembiayaannya, dan konsekuensi sosio-politisnya diuraikan dalam Bab XI.
       Bab XII memaparkan secara rinci antiklimaks Perang Jawa ditandai oleh kekalahan yang dialami pasukan-pasukan PD dalam beberapa front pertempuran yang kemudian memaksanya berunding dengan utusan Belanda, JB Cleerens, di Rèmakamal. Dengan tipu daya the commander-in-chief' pasukan Belanda, Letnan-gubernur HM de Kock, akhirnya PD ditahan saat mereka berunding di Magelang tanggal 28 Maret 1830.
    Rekonstruksi proses penangkapan PD beserta para pembantu utamanya, sampai dia dibawa ke Batavia melalui Pelabuhan Semarang pada 5 April 1830 (PD sampai di Batavia pada 8 April) dan perjalanan panjang menuju tempat pembuangan di Manado dan akhirnya sampai ke Makassar diuraikan dalam bab ini.

    Banyak kisah menarik

       Buku ini mengungkapkan berbagai sisi kepribadian PD yang selama ini jarang kita ketahui: misalnya, waktu kecil PD dikelilingi oleh banyak wanita anggota keluarga, termasuk neneknya yang sangat memengaruhi minatnya belajar Islam. Carey juga berhasil mendapatkan satu-satunya sketsa wajah PD muda dalam pakaian Jawa memakai belangkon (hal 118). Ternyata PD tidak bisa berbahasa Melayu dengan baik dan juga berbahasa Belanda. Bila marah kepada pejabat Belanda, ia cenderung berbahasa Jawa Ngoko.
    PD ingin tahu banyak mengenai peta Hindia Belanda dan Tanah Arab. Ia juga sangat mengerti tata cara makan ala Eropa. PD suka makanan Belanda seperti ”kentang Welanda” dan roti bakar (hal 700). Meski menolak minum wine, sekali waktu dalam pelayaran dengan Corvette Pollux dari Batavia ke Manado ia terpaksa meminumnya sebagai ”obat”.
       Pascaberakhirnya Perang Jawa, PD yang terserang penyakit malaria hanya ingin diakui sebagai pemimpin agama tertinggi di seluruh Jawa (ratu paneteg panatagama wonten ing Tanah Jawa sedaya). Setelah menjadi tahanan Belanda, PD yang tetap diizinkan memiliki keris pusakanya, Kyai Ageng Bandayuda, ingin sekali ke Mekkah. Ia menyisihkan sebagian uang tunjangan pemberian Belanda. Menjelang bertolak dari Semarang dengan SS Van der Capellen, PD minum air zam-zam pemberian seorang haji di Magelang. Namun, sampai akhir hayatnya permohonan PD untuk pergi naik haji tidak pernah dikabulkan Belanda.
       Menurut Carey, ada faktor kembar yang mendorong PD, adiwangsa Keraton Yogyakarta yang semula bersikap netral dan tidak menunjukkan ambisi politik apa pun, mendeklarasikan ”perang suci” melawan Belanda, yaitu krisis agraria yang melanda Jawa Tengah tahun 1823- 1825 dan berbagai tindakan yang tak pantas yang ditunjukkan para petinggi Belanda di Yogyakarta (hal 757). Hal itu antara lain terefleksi dalam sindirannya kepada Residen Yogyakarta HG Baron Nahuys van Burgst dalam babad-nya: ”Karemannya mangan minum / lan anjrah cara Welanda'” (Sukanya makan-minum dan menyebarkan kebiasaan orang Belanda) (hal 434).
       Banyak lagi sisi-sisi kehidupan PD yang berhasil diungkapkan Carey dalam buku ini, juga lingkungan Keraton Yogyakarta memiliki pasukan wanita (royal Amazon corp) dengan kepandaian menunggang kuda dan menggunakan senjata yang membuat Daendels terkagum-kagum. Di The 'Versailles of Java' itulah PD dilahirkan sebelum fajar menyingsing pada Jumat, 11 November 1875.
    Mungkin hanya sebuah kebetulan atau keajaiban terakhir: sama seperti waktu kelahirannya 70 tahun sebelumnya, PD, yang selama hidupnya memiliki tujuh istri dan beberapa istri lagi yang tidak diketahui namanya (Appendix IV), wafat menjelang fajar menyingsing pada hari Senin 8 Januari 1855 di biliknya dalam Benteng Rotterdam, Makassar.
       Sebagai seorang anak manusia, this pious and complex man' telah menyelesaikan tugas sejarahnya. Agaknya benar diktum Karl Popper yang disitir Carey: ”[H]istory is the struggle of men and ideas” (hal 757).

    Studi sejarah Indonesia

       Tampaknya buku ini amat dinantikan oleh peminat studi (sejarah) Indonesia, mengingat kabar mengenainya telah beredar sejak 33 tahun lalu ketika Peter Carey sukses mempertahankan disertasinya, ”Pangeran Dipanegara and the Making of Java War, 1825-30”, di Universitas Oxford pada November 1975. Edisi kedua buku ini telah dicetak, menyusul edisi pertamanya (Desember 2007) yang sudah terjual habis.
      Peter Carey, yang kini menjadi dosen di Trinity College, Inggris, telah menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk menyusun buku ini. I can say that I have lived under the shadow of the Prince [Diponegoro] for nearly all my adult existence, akunya dalam Jurnal Itinerario.
       Buku ini sangat patut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia supaya anak bangsa ini dapat mengetahui secara mendalam riwayat hidup dan perjuangan salah seorang pahlawan nasional mereka. Di sampul dalamnya, Carey menulis: Dedication. For the family and descendants of Pangéran Dipanagara. In honour and respect. Kalimat itu seperti mengimbau pewaris Keraton Yogyakarta untuk mengirim pesan rekonsiliasi kepada arwah nenek moyang mereka yang dulu sempat terpecah karena perang yang dipimpin PD.
    Semoga pewaris Keraton Yogyakarta (baca: Sultan Hamengku Buwono X), juga Pemerintah Republik Indonesia, tergugah untuk mengusahakan penerjemahan buku ini ke dalam bahasa Indonesia.

    Suryadi
    Dosen dan Peneliti pada Opleiding Talen en Culturen van Indonesië, Universiteit Leiden, Belanda
    =================
    Sumber : http// wwwahamid.blogspot.com/2011/07/biografi-pangeran-diponegoro
    =============================

    HADDAD ALWI & SULIS - (1998) Cinta Rosul 01

    HADDAD ALWI & SULIS -  (1998) Cinta Rosul  01
       Tak disangka sama sekali pada album ini sangatlah sukses, konon penjualan VCD Cinta Rasul Volume Pertama  ini mencapai 1,3 Juta copy, belum termasuk VCD bajakan.

    1. Yaa Nabi Salam Alaika
    2. Yaa Thoybah
    3. Yaa Robbi Bil Mustofa Yaa Rasulullaah Salamun Alaik
    4. Asma 'ul Husna
    5. Lil Abi Wal Ummi
    6. Akhlaaqul Karimah
    7. Sholawat Badar
    8. Yaa Nabi Salam Alaika
    9. Yaa Thoybah
    10. Al I'Tiroof.


    FESTIVAL ROCK - (1993) Ke-07


    FESTIVAL ROCK - (1993) Ke-07
    Side : A

    1. ANDROMEDHA (Surabaya) - Emosi
    2. CASSANOVA (Yogjakarta) - Tenggara
    3. PRATAMA ROCK BAND - Salam 3 Jari
    4. PYTHAGORAS (Surabaya) - Taksaka Seta
    5. ACEH ROCK BAND (Aceh Timur) - Manusia


    Side : B
    1. SCANDAL ROCK BAND (Semarang) - Syair Kebebasan
    2. SAHARA (Bandung) - Dunia
    3. METAL FORCE (Solo) - Benteng Benteng Raksasa
    4. CB BAND (Kediri)  - Nyi Roro Kidu
    5. LOST ANGELS (Surabaya) - No More


    Selasa, 26 Juli 2011

    BRITNEY SPEARS - (2003) In The Zone

    File:Britneyspears-inthezone1.jpgIn the Zone
    From Wikipedia, the free encyclopedia
    For the video release, see In the Zone (video). For the psychological concept, see Flow (psychology).
    In the Zone

    Studio album by Britney Spears

    In the Zone is the fourth studio album by American recording artist Britney Spears, released on November 16, 2003, by Jive Records. Following the end of the Dream Within a Dream Tour in July 2002 and her break-up with Justin Timberlake, Spears announced she would take a six-month break from her career. She started working on the album in November 2002, with producers such as Bloodshy & Avant, R. Kelly, Christopher Stewart, Moby, Guy Sigsworth and The Matrix. Musically, In the Zone is a dance-oriented album that incorporates elements of various genres, such as house, trip hop and hip hop. It features
    Read More...











    Below is a list of Mp3 songs and as a download link
    1. Me Against The Music (Feat. Madonna)
    2. (I Got That) Boom Boom (Feat. Ying Yang Twins)
    3. Showdown
    4. Breathe On Me
    5. Early Mornin'
    6. Toxic
    7. Outrageous
    8. Touch Of My Hand
    9. The Hook Up
    10. Shadow
    11. Brave New Girl
    12. Everytime
    13. Me Against The Music (Feat. Madonna Rishi Rich's Desi Kulcha Remix)
    14. The Answer (Bonus Track)
    15. Don't Hang Up (Bonus Track)

    BANGKIT SANJAYA - (1987) Daun-Daun Sorga


    BANGKIT SANJAYA - (1987) Daun-Daun Sorga

    Side : A
    1. Daun - Daun Sorga
    2. Aku Anak Siapa
    3. Rock Bergema
    4. Nyanyian Senjakala
    5. Depresi

    Side : B
    1. Hipokrit II (Kepalsuan)
    2. Kucari.mp3
    3. Sampah.
    4. Luka Pedih
    5. Aku Bertanya

    PEROLEHAN MEDALI ASIAN GAMES 2018


    RANK

    NEGARA

    EMAS

    PERAK

    PRUNGGU

    TOTAL

    1

    China

    132

    92

    65

    289

    2

    Japan

    75

    56

    74

    205

    3

    Rep. of Korea

    49

    58

    70

    177

    4

    Indonesia

    31

    24

    43

    98

    5

    Uzbekistan

    21

    24

    26

    71

    6

    Iran

    20

    20

    22

    62

    7

    Chinese Taipei

    17

    19

    31

    67

    8

    India

    15

    24

    30

    69

    9

    Kazakhstan

    15

    17

    44

    76

    10

    DPR Korea

    12

    12

    13

    37

    11

    Bahrain

    12

    7

    7

    26

    12

    Thailand

    11

    16

    46

    73

    13

    Hong Kong, China

    8

    18

    20

    46

    14

    Malaysia

    7

    13

    16

    36

    15

    Qatar

    6

    4

    3

    13

    16

    Mongolia

    5

    9

    11

    25

    17

    Vietnam

    4

    16

    18

    38

    18

    Singapore

    4

    4

    14

    22

    19

    Philippines

    4

    2

    15

    21

    20

    United Arab Emirates

    3

    6

    5

    14

    21

    Kuwait

    3

    1

    2

    6

    22

    Kyrgyzstan

    2

    6

    12

    20

    23

    Jordan

    2

    1

    9

    12

    24

    Cambodia

    2

    0

    1

    3

    25

    Saudi Arabia

    1

    2

    3

    6

    26

    Macau, China

    1

    2

    2

    5

    27

    Iraq

    1

    2

    0

    3

    28

    Korea

    1

    1

    2

    4

    29

    Lebanon

    1

    1

    2

    4

    30

    Tajikistan

    0

    4

    3

    7

    31

    Laos

    0

    2

    3

    5

    32

    Turkmenistan

    0

    1

    2

    3

    33

    Nepal

    0

    1

    0

    1

    34

    Oman

    0

    1

    0

    1

    35

    Pakistan

    0

    0

    4

    4

    36

    Afghanistan

    0

    0

    2

    2

    37

    Myanmar

    0

    0

    2

    2

    38

    Syria

    0

    0

    1

    1

    39

    Bangladesh

    0

    0

    0

    0

    40

    Bhutan

    0

    0

    0

    0

    41

    Brunei Darussalam

    0

    0

    0

    0

    42

    East Timor

    0

    0

    0

    0

    43

    Maldives

    0

    0

    0

    0

    44

    Palestine

    0

    0

    0

    0